Jumat 19 Jun 2015 08:35 WIB

Tersangka Penembakan di South Carolina Kerap Berbicara Masalah Rasial

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Polisi berkumpul di luar lokasi penembakan, gereja Emanuel A.M.E di Charleston, Carolina Selatan, Rabu (17/6).
Foto: EPA
Polisi berkumpul di luar lokasi penembakan, gereja Emanuel A.M.E di Charleston, Carolina Selatan, Rabu (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA -- Salah seorang tetangga terduga pelaku penembakan di gereja South Carolina mengatakan, pria 21 tahun itu kerap berbicara berbau ras saat bertandang ke rumahnya dalam beberapa pekan terakhir. Dylan Roof disebut ingin ada pemisahan antara kulit putih dan hitam.

Dilansir BBC News Jumat (19/6), Joey Meek teman masa kecil sekaligus tetangga Roof membantu FBI mengidentifikasi tersangka. Ini dilakukan Meek setelah FBI merilis gambar pelaku yang tertangkap kamera pengaman di gereja. Dalam rekaman pria itu mengenakan kaus abu-abu.

Yuk berbagi pengalaman puasa. Kirim cerita pengalaman puasa beserta foto Anda ke [email protected]

Ibu Meek, Kimberly Kozny, mengatakan pada FBI Roof telah mengenakan kaus tersebut selama beberapa pekan terkahir saat bermain video game di rumahnya. Dari keterangan Meek inilah FBI berhasil mengidentifikasi pelaku.

Meek mengatakan, ia dan Roof telah berteman sejak duduk di bangku sekolah menengah. Kemudian ia hilang kontak bertahun-tahun dengan Roof, sebelum akhirnya berhubungan kembali beberapa pekan lalu.

"Semua tiba-tiba berubah, ia mulai berbicara tentang ras. Ia mengatakan ingin pemisahan antara kulit putih dan hitam, saya bilang itu bukan cara yang baik. Tapi dia terus berbicara soal itu," kata Week.

NBC News juga menerbitkan wawancara dengan sepupu Pastor Clementa Pinckney, Sylva Johnson. Menurutnya pria bersenjata di gereja itu sempat mengatakan hal berbau kebencian saat penembakan.

"Saya harus melakukannya, Anda memperkosa perempuan dan mengambil alih negara kami, dan Anda harus pergi," kata Johnson menirukan ucapan pelaku.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan, sedang menyelidiki kasus penembakan di gereja. Mereka menduga kuat penembakan merupakan kejahatan yang didasari kebencian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement