REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Organisasi Kamar Dagang di Gaza menyebutkan tingkat pengangguran di wilayah tersebut mencapai 55 persen. Resesi ekonomi ini dialami warga Gaza saat menyambut Ramadhan.
Menurut Direktur Humas Kamar Dagang Gaza, Maher Al – Tabbaa, lebih dari satu juta warga Gaza tidak memiliki pekerjaan harian. “Angka kemiskinan di Gaza mencapai 39 persen. Kemiskinan ini berpengaruh besar terhadap masyarakat di Gaza, “ kata Maher, sebagaimana dikutip laman middleeastmonitor, Jumat (19/6).
Menurut Maher, Ramadhan tahun ini menjadi bulan suci tersulit yang pernah dialami warga Gaza. Sebab, resesi ekonomi membuat warga Gaza mengalami penurunan daya beli yang signifikan.
Kondisi ini disebabkan perang dilancarkan oleh Israel terhadap Jalur Gaza tahun lalu . Perang berlangsung selama 51 hari dan berdampak terhadap meningkatnya jumlah pengangguran hingga 200 ribu jiwa.
Untuk meringankan penderitaan ini, Maher mendesak badan-badan internasional agar menekan Israel untuk membuka blokade Gaza. Israel juga perlu membuka semua perlintasan perdagangan dan pelabuhan.
"Sebanyak 80 persen warga Gaza menerima bantuan sementara 40 persen hidup di bawah garis kemiskinan," tambah Maher.
Bulan lalu, Bank Dunia menyatakan pengangguran di Gaza merupakan yang tertinggi di dunia.