Sabtu 20 Jun 2015 02:48 WIB

Nigeria Selidiki Pembantaian 8.000 Warga Sipil

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Militan Boko Haram memamerkan senjatanya.
Foto: Worldbulletin.net
Militan Boko Haram memamerkan senjatanya.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Militer Nigeria serang menyelidiki tuduhan Amnesty International yang menyebut lebih dari 8.000 orang tewas dalam tahanan selama bentrokan dengan militan Boko Haram. Awalnya, tentara Nigeria menolak tuduhan tersebut. Tapi tekanan internasional memaksa Militer Nigeria menyelidiki kasus tersebut lebih intensif.

Presiden terpilih Nigeria, Muhammadu Buhari, berjanji akan mempelajari kasus tersebut dan bertindak sesuai hukum. Militer Nigeria pun mengatakan penyelidikan sudah dimulai, Jumat (19/6) kemarin.

"Militer memiliki tanggung jawab konstitusional dan moral untuk melindungi warga Nigeria, dan tidak bisa tiba-tiba terlibat dalam pembunuhan massal, seperti yang digambarkan oleh tuduhan Amnesty International," kata Mayor Jenderal Adamu Baba Abubakar.

Boko Haram telah menewaskan ribuan orang dan memaksa sekitar 1,5 juta juta orang mengungsi. Dalam enam tahun terakhir, Boko Haram terus berupaya mendirikan negara Islam.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement