REPUBLIKA.CO.ID, CHARLESTON -- Beberapa kerabat dari sembilan jemaat gereja yang ditembak mati di Carolina Selatan memaafkan pelaku penembakan gereja di Charleston.
Dylan Roof (21 tahun) muncul di pengadilan Charleston untuk menghadapi sembilan tuduhan pembunuhan. Salah satu kerabat korban yang menyaksikan pengadilan secara langsung.
"Aku memaafkanmu," kata putri satu korban sambil menahan air mata, dikutip dari huffingtonpost, Jumat (20/6).
Polisi memperlakukan pembunuhan di gereja Afrika-Amerika pada Rabu malam itu sebagai kejahatan yang penuh dengan kebencian. Departemen Kehakiman mengatakan sedang menyelidiki apakah mungkin itu adalah aksi terorisme domestik.
Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan penembakan itu dirancang untuk menyebar ketakutan dan teror dalam komunitas, dan departemen sedang mempertimbangkan segala kemungkinan.
Di pengadilan Charleston, Jumat (19/6) sore, Roof berbicara untuk mengonfirmasi nama, umur dan alamatnya, serta mengatakan kalau ia menganggur.