Sabtu 20 Jun 2015 14:27 WIB

Pembicaraan Damai Yaman Berakhir Buntu

Militan Houthi dan anti-Houthi bentrok di Yaman.
Foto: Reuters
Militan Houthi dan anti-Houthi bentrok di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed mengatakan pembicaraan perdamaian yang diperantarai PBB mengenai Yaman berakhir pada Jumat (19/6) tanpa kesepakatan.

Namun, ia percaya gencatan senjata dapat dicapai dalam pembicaraan mendatang. Ahmed menekankan meskipun pembicaraan yang dimulai pada Senin (15/6) masih bersifat permulaan, tak ada keraguan ada landasan yang siap mengumumkan gencatan senjata yang disertai dengan penarikan.

Di tengah kerusuhan yang terus berkecamuk dan krisis kemanusiaan yang memburuk, utusan khusus tersebut juga menyoroti pentingnya mencapai gencatan senjata kemanusiaan sesegera mungkin saat bulan suci Ramadhan.

"Saya akan melancarkan setiap upaya, tentu saja menggandakan upaya saya dalam beberapa hari ke depan untuk mencapai itu," kata Ahmed.

Ia menambahkan konsultasi di Jenewa tidak berakhir dengan sendirinya, tapi lebih menjadi peluncuran jalur panjang yang sulit ke arah tahap peralihan politik.

"Kami sudah menduga satu pertemuan takkan membuat kami bisa mengatasi semua penghalang," kata Ahmed.

Menurutnya, tak ada tanggal khusus yang ditetapkan bagi pembicaraan lebih lanjut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement