Ahad 21 Jun 2015 05:15 WIB

Aung San Suu Kyi tak Sebut Rohingnya di Perayaan Ulang Tahunnya

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan
Aung San Suu Kyi saat menyapa pendukungnya di gerbang rumah bersejarah
Foto: theguardian
Aung San Suu Kyi saat menyapa pendukungnya di gerbang rumah bersejarah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi meminta agar pemilihan umum di Myanmar tahun ini berjalan bebas dan adil. Melalui video yang diunggah ke dunia maya dalam rangka ulang tahun Suu Kyi ke-70, ia mengatakan hasil pemilu bakal menentukan masa depan negara itu.

Meski begitu, seperti dikutip dari BBC, Minggu, (21/6), ia tak sedikit pun menyinggung masalah yang tengah dihadapi Rohingnya. Ia bahkan berkeyakinan, partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) akan memenangi sebagian besar kursi pada pemilihan parlemen.

Hanya saja, Suu Kyi menghadapi banyak kecaman dalam beberapa bulan terakhir ini, karena tampak enggan mendukung kelompok minoritas Rohingnya di Myanmar. Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk mengamendemen konstitusi Myanmar pun dikabarkan berisi klausul yang mencegah Suu Kyi menjadi Presiden.

Suu Kyi sendiri menganggap peraturan yang melarangnya mencalonkan diri menjadi presiden tak adil dan tak demokratis. Tak hanya menghalangi Suu Kyi, RUU tersebut juga mempertahankan peran militer dalam politik dengan mengijinkan fraksi angkatan bersenjata untuk menguasai seperempat dari seluruh kursi parlemen.

Penerbitan RUU dilakukan sesudah diadakan perdebatan terbuka selama berbulan-bula mengenai reformasi politik di Myanmar. Rancangan ini sebenarnya hanya menunjukkan sedikit perubahan dibandingkan undang-undang dasar yang berlaku sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement