Senin 22 Jun 2015 02:12 WIB

ISIS Diduga Menanam Ranjau di Kota Kuno Palmyra

Rep: C21/ Red: Winda Destiana Putri
Kota kuno Palmyra
Foto: BBC
Kota kuno Palmyra

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Militan Negara Islam (ISIS) telah menanam ranjau darat dan bahan peledak di sekitar reruntuhan Kota Palmyra kuno.

Aktivis mengatakan tidak jelas apakah ISIS telah meletakkan bom untuk menghancurkan reruntuhan atau membuat situs aman dari pasukan pemerintah Suriah.

Militan ISIS merebut kota, yang merupakan salah satu tempat bersejarah yang paling penting di Timur Tengah, pada bulan Mei. Pasukan pemerintah dilaporkan berencana tawar-menawar untuk merebut kembali situs.

"Bahwa tentara Suriah di luar kota telah membawa bala bantuan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menunjukkan mereka dapat merencanakan sebuah operasi," kata Direktur Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman kepada wartawan dilansir BBC Senin (22/6).

Ia mengatakan pasukan pemerintah juga telah meluncurkan serangan udara terhadap bagian perumahan dari Palmyra dalam tiga hari terakhir, yang menewaskan sedikitnya 11 orang. Kelompok ini bergantung pada jaringan setempat di Suriah untuk informasi yang mereka dapatkan.

ISIS mengambil alih kota kuno bulan lalu. Pengambilan alih itu mendorong kekhawatiran kelompok ISIS akan menghancurkan reruntuhan era-Romawi yang berumur 2.000 tahun.

Mereka telah menghancurkan situs kuno di Irak dan yang terbaru adalah kota kuno Nimrud, salah satu harta arkeologi terbesar Irak. Namun sejauh ini belum ada laporan kerusakan yang dibuat ISIS di reruntuhan atau barang bersejarah di Palmyra, yang lebih dikenal penduduk lokal sebagai Tadmur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement