Senin 22 Jun 2015 06:19 WIB

Prancis Coba Dominasi Kesepakatan Nuklir Iran

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indah Wulandari
Gedung yang disinyalir berpotensi menjadi pengendali nuklir Iran.
Foto: Al Jazeera
Gedung yang disinyalir berpotensi menjadi pengendali nuklir Iran.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menuntut kejelasan kesepakatan nuklir Iran yang berakhir pada 30 Juni 2015 mendatang.

Fabius ingin bertemu dengan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan menegaskan posisi mereka terkait program nuklirnya.

"Kami harus sangat tegas, pada tahap apa kita sekarang, masalah nuklir Iran masih bias," ujar dia saat bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dilansir reuters, Senin (22/6).

Pihaknya juga akan melakukan pertemuan politik dan negosiasi dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan Menteri Inggris serta Jerman di Luxemburg. Prancis saat ini paling mendominasi dan menekan Iran.

Mereka masih bertahan untuk mencari informasi mengenai kemampuan bom atom. Meski Iran telah membantah nuklir tersebut akan dijadikan senjata.

Saat pembicaraan, Netanyahu mendesak Fabius untuk tetap tegas dalam kesepakatan Iran. Menurutnya, kerangka kesepakatan nuklir merupakan transaksi yang buruk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement