Senin 22 Jun 2015 09:12 WIB

Gelombang Panas Tewaskan 122 Orang di Pakistan

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Korban gelombang panas India dirawat di RS New Delhi
Foto: nypost
Korban gelombang panas India dirawat di RS New Delhi

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Sebuah gelombang panas menyerang kota terbesar Pakistan, Karachi, dan sejumlah distrik lain di Provinsi Sindh. Insiden tersebut menurut pejabat kesehatan, menewaskan sedikitnya 122 orang.

"Sejak Sabtu (20/6), 114 orang tewas di Karachi dan delapan orang lain (meninggal) di tiga distrik di Sindh," kata Sekretaris Kesehatan Provinsi Saeed Mangnejo.

Dilansir The Telegraph Senin (22/6), Mangnejo mengatakan pemerintah provinsi telah memberlakukan keadaan darurat di semua rumah sakit. Pemerintah juga membatalkan cuti para dokter dan staf medis lainnya dan menambah stok obat-obatan.

Temperatur di kota pelabuhan selatan Karachi mencapai 45 derajat celsius pada Sabtu. Sedikit lebih rendah sepanjang waktu, dari kejadian serupa pada Juni 1979 yang mecapai 47 derajat celsius.

Kepala Departemen Darurat Rumah Sakit Jinnah Dr Seemin Jamali mengatakan, lebih dari 100 orang telah meninggal di rumah sakit.

"Mereka semua meninggal karena serangan udara panas," kata Jamali.

Pejabat kesehatan mengatakan, semua kematian telah terjadi sejak Sabtu (20/6) malam.

Sementara itu Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan, suhu panas kemungkinan akan mereda dalam beberapa hari mendatang. Tapi dokter menyarankan untuk masyarakat menghindari paparan sinar matahari langsung dan mengenakan pakaian dari bahan katun yang ringan.

Suhu panas diperburuk oleh seringnya pemadaman listrik. Ini memicu protes di beberapa bagian Karachi. Sebab pemadaman listrik pada gilirannya akan melumpuhkan sistem penyediaan air di Karachi. Ini menghambat pemompaan jutaan galon air untuk konsumen.

Perdana Menteri Nawaz Sharif memperingatkan perusahaan pasokan listrik, dengan tidak akan mentolerir pemadaman listrik terutama selama Ramadhan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement