REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Suplai daging untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri di Indonesia diperkirakan terjamin sejalan dengan pengiriman sapi-sapi Australia untuk periode kuartal kedua 2015 ini.
Meningkatnya kebutuhan daging sapi menjelang, selama dan sesudah Ramadan memicu kenaikan harga kiloan daging di pasaran. Namun, dengan pasokan sapi Australia yang diimpor selama periode April-Mei-Juni 2015, gejolak harga daging sapi di Indonesia bisa dihindari.
Bagi kalangan peternak dan eksportir sapi di Australia, persiapan menjelang Ramadan di Indonesia telah menjadi momen paling sibuk sepanjang tahun.
Sehingga saat-saat menjelang bulan puasa tersebut dimanfaatkan kalangan eksportir untuk memastikan terjaminnya pasokan sapi ke Indonesia.
Salah seorang pelaku ekspor sapi dari Wellard Rural Exports in Asia, Scot Braithwaite, kepada ABC menjelaskan momentum Ramadan tahun ini sangat membawa berkah bagi kalangan industri.
"Ramadan tahun ini tiba tepat di saat tersedianya stok sapi untuk pengiriman gelombang pertama dalam kuartal kedua ini," jelasnya baru-baru ini.
"Jadi, ketersediaan stok sapi sangat banyak sehingga bia menjaga stabilitas harga yang akhirnya akan menyenangkan para konsumen di Indonesia," kata Braithwaite.
Ia mengatakan memang selama ini Ramadan dan Idul Fitri selalu ditandai dengan tingginya permintaan daging sapi di Indonesia.
"Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa semua rumah tangga baik kaya maupun miskin melakukan open house dengan menyajikan banyak sekali makanan selama beberapa hari," katanya.
"Dan menu utamanya adalah makanan berbasis daging seperti rendang yang harus dibuat daging segar. Itulah mengapa permintaan daging sapi dalam periode ini sangat tinggi," ujar Braithwaite.