Senin 22 Jun 2015 21:46 WIB

Dua Pentolan Teroris ISIS Paling Dicari Australia Dikabarkan Tewas di Irak

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBPemerintah Federal AusERRA -- tralia masih berupaya mengkonfirmasi kabar yang menyatakan bahwa teroris terkenal Australia, Khaled Sharrouf dan Mohamed Elomar, tewas dalam pertempuran dengan pasukan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) di Irak.

Orang yang disebut-sebut dekat dengan keluarga dari Khaled Sharrouf dan Mohamed Elomar memberikan laporan kepada Program 7.30 ABC kalau keduanya telah tewas dalam sebuah pertempuran di Kota Mosul. Namun demikian kabar ini tidak bisa segera dipastikan.

Sumber lain yang dekat dengan keluarga mereka mengatakan keduanya meninggal beberapa pekan lalu dan mereka diberitahukan kalau Sharrouf dan Elomar tewas karena serangan pesawat tanpa awak.

Jenazah Elomar diyakini berhasil ditemukan, sementara jenazah Sharrouf masih belum ditemukan.

Kedua pentolan teroris ini pergi ke Suriah dan kemudian ke Irak pada tahun 2013, Sharrouf disebutkan menggunakan paspor milik saudara laki-lakinya untuk berhasil meninggalkan Australia.

Sharrouf dan Elomar menarik perhatian dunia pada tahun lalu ketika serangkaian foto-foto mereka tengah memegang penggalan kepala tentara pro- pemerintah Suriah beredar di internet.

Sharrouf juga menjadi sosok yang dicari oleh pihak berwenang Australia atas perannya dalam dugaan eksekusi penembakan seorang pejabat Irak di luar Kota Mosul.
 
Sementara materi yang diunggah Elomar di media sosial mengindikasikan kalau dia merupakan tokoh yang berpengaruh dan dikenal dikalangan warga Australia yang memutuskan untuk berjuang bersama pasukan ISIS.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan otoritas Australia masih menunggu verifikasi dari laporan mengenai kematian mereka.

"Badan Keamanan, intelijen dan lembaga penegak hukum kami akan bekerja untuk memverifikasi laporan-laporan ini, tetapi saya menekankan bahwa sangat sulit untuk mendapatkan informasi  ini mengingat bahwa itu adalah zona perang, " katanya baru-baru ini.

"Warga Australia tidak boleh berada disana dan lagi kami menekankan bahwa setiap warga Australia  yang berpikir akan pergi ke Suriah atau Irak atau ke Timur Tengah untuk mendukung organisasi teroris brutal ini, tidak dibolehkan,"
 
"Ini merupakan tindakan melanggar hukum Australia dan hal itu hanya akan menambah penderitaan rakyat Suriah dan Irak dan menempatkan nyawa mereka sendiri dalam bahaya."
 
Jika laporan ini berhasil dikonfirmasi, maka kematian kedua tokoh ini kemungkinan akan disambut dengan lega oleh badan-badan keamanan Australia yang meyakini baik Khaled Sharrouf maupun Mohamed Elomar akan berusaha untuk kembali ke ke Australia untuk berkomunikasi dengan pemuda Australia muslim untuk membujuk mereka agar mau pergi ke Suriah dan Irak untuk ikut bertempur di bawah bendera Negara Islam Suriah Irak (ISIS)..
 
Kepolisian Australia telah menerbitkan nota peringatan mengenai pria ini tahun lalu, tetapi keduanya telah lama mengakui keinginan mereka untuk  mati di medan perang di Timur Tengah dan dengan demikian tampaknya tidak mungkin mereka akan kembali Australia untuk bisa ditangkap oleh otoritas keamanan Australia.
 
Awal tahun ini Sharrouf dan Elomar juga dituduh memperbudak perempuan dari kelompok agama minoritas Yazidi di Utara Irak.
 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement