Senin 22 Jun 2015 20:20 WIB

Akibat Perang, Yaman Terancam Krisis Kesehatan

Rep: c36/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu sudut kota di Yaman yang hancur akibat perang.
Foto: Reuters
Salah satu sudut kota di Yaman yang hancur akibat perang.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA’A -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperingatkan peluang krisis kesehatan akibat perang. Sistem kesehatan Yaman dinyatakan berada di ambang kerusakan.

Perwakilan WHO untuk Yaman, Dr Ahmed Shadoul, mengatakan jumlah orang yang didiagnosis menderita demam berdarah meningkat tajam sejak serangan udara Arab Saudi, 26 Maret lalu. Lebih dari 3.000 infeksi demam berdarah tercatat antara 27 Maret hingga 4 Juni.

Selain itu, jutaan warga Yaman terancam kekurangan obet diabetes, hipertensi dan kanker. Rumah sakit setempat juga sedang berusaha memenuhi persediaan darah.

Sejak Maret, tercatat peningkatan penerimaan pasien rumah sakit hingga 150 persen. Padahal, sebanyak 53 fasilitas kesehatan telah ditutup akibat terdampak serangan udara.

Serangan udara Arab Saudi telah berlangsung selama 89 hari sejak Maret lalu. Sedikitnya 4.688 warga sipil tewas akibat serangan ini. Sebagian dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement