Selasa 23 Jun 2015 13:25 WIB

Jadi Sumber MERS, Pewaris Takhta Samsung Group Minta Maaf

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
 Wisatawan mengenakan masker untuk mengantisipasi wabah MERS di kota Seoul, Korea Selatan.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Wisatawan mengenakan masker untuk mengantisipasi wabah MERS di kota Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pewaris Samsung Group menunduk meminta maaf karena Samsung Medical Center (SMC) telah menjadi sumber wabah MERS, Selasa (23/6). Permintaan maafnya disiarkan secara langsung di televisi nasional.

"SMC kami tidak mampu menghentikan infeksi MERS sehingga menyebar dan menyebabkan penderitaan di tengah masyarakat. Saya menundukkan kepala untuk meminta maaf," ucap putra satu-satunya pemimpin Samsung Group Lee Kun-hee, Jay Y Lee.

Ia meminta maaf karena SMC gagal dalam respons awal pencegahan penyebaran wabah. Namun, katanya, Group akan melakukan apa pun untuk menghentikan MERS dan mengembalikan layanan di SMC seperti semula.

Sementara itu, Lee Kun-hee tidak muncul di depan publik karena berada di rumah sakit. Ia dirawat karena serangan jantung sejak tahun lalu.

"Ayah saya telah dirawat selama satu tahun. Saya mengerti kekhawatiran dan kesakitan pasien juga keluarganya," ujarnya.

Rumah sakit milik Group tersohor di Korsel itu menyumbang setengah dari 175 kasus MERS Korsel. Hal ini menyebabkan wabah di negara gingseng tersebut terbesar setelah negara sumber wabah, Arab Saudi.

Virus MERS di Korsel telah merenggut 27 nyawa. Setengah di antaranya berada di SMC. Rumah sakit ini menjadi tempat penyebaran wabah karena banyaknya pasien yang dirawat di sana.

Lee sebelumnya telah mengunjungi rumah sakit, tapi tidak membuat pernyataan. Pria 47 tahun itu adalah wakil ketua Samsung Electronics Co Ltd sejak 2012 dan diperkirakan akan mengambil alih posisi pemimpin Samsung Group secara keseluruhan.

Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan pada Selasa, 54 orang yang dinyatakan positif MERS telah membaik dan keluar dari rumah sakit. Sementara itu, sebagian besar dari 27 korban tewas adalah pasien manula yang sebelumnya menderita penyakit lanjutan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement