Selasa 23 Jun 2015 14:10 WIB

Obama Beri Apresiasi untuk Pemuda-Pemuda Muslim Amerika

Rep: C07/ Red: Angga Indrawan
Barack Obama
Foto: AP/Pablo Martinez Monsivais
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, memberikan apresiasi terhadap pemuda dan pemudi Muslim Amerika yang terus berprestasi. Beberapa Muslim Amerika  yang dijadikan contoh oleh Obama adalah Zian Ahmed, Munira Khalid, Batoul Abuharb dan Samantha Elauf.

Ziad Ahmed merupakan seorang Muslim Bangladesh-Amerika yang tumbuh di New Jersey. Dua tahun lalu, ia mendirikan Redefy, sebuah situs Web untuk memerangi stereotip berbahaya dengan mendorong remaja seperti dia untuk berbagi cerita.

Munira Khalif, putri imigran Somalia, mulai ikut bergabung organisasi untuk mendukung pendidikan anak perempuan di Afrika Timur. Meskipun dia baru saja lulus dari sekolah tinggi di Minnesota, Obama mencatat, dia sudah melobi dalam kongres UU pengurangan jam kerja untuk perempuan. 

Obama menandatangani RUU itu menjadi UU pekan lalu. Khalif pun diterima di semua delapan perguruan tinggi Ivy League dan akan kuliah di Harvard.

Sementara itu Batoul Abuharb, lahir di sebuah kamp pengungsi di Gaza, ia dibesarkan di Houston dan lulus dari Universitas Rice. Ia baru saja menghabiskan musim panas di Gaza bekerja dengan klinik kesehatan PBB di bagian distribusi vaksin. 

"PBB kini berencana untuk memperluas kerja Dunia untuk lebih banyak negara di Timur Tengah," kata Obama dilansir dari Washington Post, Selasa (23/6).

Obama juga menyebutkan nama Samantha Elauf, yang pergi ke Mahkamah Agung untuk membela hak untuk memakai jilbab tanpa mengorbankan kesempatan kerja di Abercrombie dan Fitch. 

"Dan dia menang," ucap Obama. 

Pada Senin (22/6) malam, Obama menjadi tuan rumah makan malam Iftar  sebagai salah satu penghormatan umat Islam yang sedang menjalani puasa di bulan Ramadhan.

Tradisi Iftar makan malam dimulai oleh Presiden Bill Clinton dan dilanjutkan oleh Presiden George W. Bush, dengan mengundang hampir seluruh korps diplomatik mewakili dunia Islam serta beberapa pemuda Muslim Amerika. Ada sekitar 150 tamu, termasuk beberapa anggota Kongres.

Sebanyak 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Namun masih banyak pula di antaranya sedang berjuang dengan perang, terorisme dan tantangan ekonomi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement