REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak kelompok negara industri demokrasi G7 pada 26-27 Mei tahun depan.

Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, Selasa (23/6), mengatakan pertanyaan yang menimbulkan perselisihan mengenai apakah Presiden Rusia Vladimir Putin diundang belum mendapatkan kepastian.

Konflik di Ukrania kemungkinan akan masuk ke dalam agenda acara. Jepang akan memberi perhatian terhadap isu keamanan Asia.

Pertemuan puncak tahun ini yang berlangsung di Jerman mengeluarkan peryataan bersama yang memperingatkan Rusia, negara tersebut akan memperoleh tambahan sanksi atas agresi di Ukraina.

Untuk ketiga kalinya, Putin sebagai orang berpengaruh di Kremlin dilarang menghadiri pertemuan puncak G7 dengan alasan seperti yang dinyatakan Presiden AS Barack Obama, agresi di Ukraina. Pada awal bulan ini, Jepang mengumumkan pertemuan puncak akan diselenggarakan di pusat Prefektur Mie.

Ikuti Whatsapp Channel Republika