Selasa 23 Jun 2015 16:24 WIB

Pembicaraan Keamanan AS-Cina Dimulai

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.
Foto: www.smh.com.au
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat memulai pembicaraan keamanan dengan Cina, Senin (22/6). Acara tahunan ini dihadiri para pejabat sipil dan militer dari kedua negara. Pembicaraan membahas isu-isu pelik yang selama ini membuat keduanya saling curiga.

Keamanan siber, nuklir, hubungan militer, pertahanan rudal, kebijakan nuklir hingga keamanan ruang menjadi isu utama. Diskusi dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Wakil Menteri Luar Negeri Eksekutif Cina Zhang Yesui. 

Pembicaraan yang berlangsung dalam dua hari ini menjadi kesempatan untuk saling menjelaskan kecurigaan satu sama lain. Sekaligus peluang meningkatkan kerja sama untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim.

Dilansir Reuters, Selasa (23/6), seorang pejabat AS mengatakan, isu mengerucut pada Laut Cina Selatan dan keamanan siber. Sejak pertemuan berlangsung tertutup, ia menolak menyebutkan identitas karena tidak berwenang memberi informasi resmi.

Beberapa waktu lalu, federal AS menuduh Cina melakukan pencurian data dari catatan jutaan karyawan dan kontraktor pemerintahan AS. Cina membantah tuduhan peretasan pada Kantor Manajemen Personalia tersebut. 

Juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan FBI. Menurutnya, AS tidak pernah mengeluarkan tuduhan resmi. Para pengamat mengatakan peretasan tersebut melibatkan pemerintah.

Pembicaraan kali ini juga untuk mempersiapkan kedatangan Presiden Cina Xi Jinping ke Gedung Putih. Xi dijadwalkan kunjungi AS pada September. 

Diskusi juga melibatkan Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Keuangan Jacob Lew dengan rekan Cina mereka, Penasihat negara Yang Jiechi dan Wakil Perdana Menteri Wang Yang. Mereka terlibat pembicaraan dalam makan malam pada Senin (22/6) malam.

Superioritas juga menjadi topik penting dalam isu keamanan kedua negara. Pada Senin, Pentagon mengatakan Cina melakukan upaya serius untuk menantang superioritas militer AS di udara dan darat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement