REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat telah menangkap 1.140 orang atas tuduhan terlibat kasus pelecehan seksual pada anak-anak. Pada Senin (22/6), Departemen Kehakiman AS mengklaim penangkapan dilakukan sebagai bagian dari upaya nasional untuk melindungi anak-anak.
Seperti dilaporkan Al-Arabiya, Selasa (23/6), penangkapan berawal dari operasi April dan Mei lalu yang melacak terduga pelaku yang menggunakan Internet untuk memikat pemuda untuk eksploitasi seksual komersial, pornografi anak, dan bepergian ke luar negeri untuk terlibat dalam pariwisata seks anak. Penangkapan itu merupakan bagian dari Operasi Broken Heart, yang tahun lalu berhasil menjaring 275 pelaku predator anak.
Di Texas, misalnya, 17 orang didakwa dengan berbagai kejahatan termasuk mengintai anak-anak di Internet untuk seks, kepemilikan, dan distribusi pornografi anak. Di antara orang-orang yang ditangkap di Texas di antaranya termasuk tiga tentara dan seorang mantan karyawan dari Boys and Girls Club of Central Texas.
"Predator menggunakan teknologi dengan cara jahat dan inventif untuk mencapai korban anak mereka, melintasi batas-batas negara dan nasional," ujar Petugas Program Pencegahan Kenakalan dan keadilan remaja Departemen Kehakiman, Robert Listenbee.