Rabu 24 Jun 2015 05:22 WIB

10 Juta Warga Irak Hindari Serangan ISIS

Rep: c23/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.
Foto: Reuters
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- PBB mengungkapkan lebih dari tiga juta orang telah terlantar akibat konflik yang terjadi di Irak sejak 2014 lalu. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menerangkan, dua pertiga dari jumlah warga yang terlantar tersebut, berasal dari provinsi Anbar, Nineveh, dan Salahuddin.

"Setidaknya 3,09 juta warga Irak trlah meninggalkan rumah mereka sejak 2014 lalu. Hal itu terjadi ketika Negara Islam Irak Suriah (ISIS) menyerang Ramadi dan kota Falluja di dekat Baghdad," kata IOM, seperti dilaporkan BBc News, Rabu (24/6).

Enam bulan kemudian, lanjutnya, sekitar setengah juta warga lainnya, yang didominasi suku dan agama minoritas di sana, juga meninggalkan tempat tinggal mereka untuk menghindari serangan ISIS. Awal bulan ini, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Irak Lise Grande mengatakan lebih dari delapan juta warga Irak membutuhkan dukungan hidup. Ia memprediksi, pada akhir 2015, jumlah itu akan mencapai 10 juta orang.

Oleh karena itu, Grande mendesak agar Irak dapat diberikan bantuan dana sekitar 497 juta dolar Amerika Serikat untuk keperluan tempat tinggal dan makanan, serta bentuk bantuan lainnya. "Krisis Irak merupakan yang terumit di dunia," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement