REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Badan pengawas keamanan pangan Cina meminta tiga produsen susu di provinsi Shaanxi pusat mengingat dan mematuhi standar susu formula bayi.
Badan tersebut juga mendesak pemerintah setempat menindak keras perusahaan susu yang melanggar hukum. Kasus susu tercemar adalah topik sensitif di Cina setelah munculnya peristiwa gangguan kesehatan pada 2008 akibat susu yang terkontaminasi oleh melamin. Dalam kasus itu sedikitnya enam anak tewas dan menyebabkan ribuan anak lainnya jatuh sakit.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Cina pada Selasa (23/6) menyampaikan di situsnya telah ditemukan kandungan nitrat yang berlebihan dalam lima kelompok produk susu bubuk yang dibuat oleh pabrik susu Shaanxi Guanshan Dairy Co Ltd dan telah diuji awal tahun ini.
Kandungan selenium yang lebih tinggi dari tingkat standar yang ditetapkan juga ditemukan pada dua kelompok susu bubuk yang diproduksi Xi'an Guanshan Dairy Co Ltd dan Shengtang Industry Co Ltd. Semua produk susu bubuk tersebut dibuat dari susu kambing.
Badan pengawas keamanan pangan Cina menyatakan nitrat tidak berbahaya tetapi bisa menjadi racun jika terkontaminasi dengan bakteri jenis tertentu. Selain itu, regulator keamanan pangan Cina belum menyetujui selenium sebagai nutrisi yang cocok digunakan dalam susu formula bayi.
Dalam pemberitahuan yang dikeluarkan pada 19 Juni yang telah diunggah di situsnya, perusahaan Shaanxi Guanshan Dairy mengatakan akan menarik produk-produk susu yang cacat, menghentikan produksi dan memperbaiki masalah pada produk susunya.