REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Pemerintah Nigeria telah menyelesaikan rencana untuk menerjunkan 500 pesawat tanpa awak (drone) dan pesawat untuk mengawasi instalasi minyak di negeri tersebut, Selasa (23/6).
Komandan Umum Korps Pertahanan Sipil dan Keamanan Nigeria (NSCDC) Ade Abolurin mengeluarkan pernyataan itu di Abuja, sebagai bagian dari upaya memperkuat strategi operasinya.
Beberapa pesawat tanpa awak sudah dikerahkan untuk tujuan uji coba di beberapa daerah di wilayah Delta Niger seperti Bayelsa, untuk menguji keberhasilannya. Ia mengatakan tindakan tersebut dilakukan sejalan dengan tekad pemerintah baru untuk menanggulangi masalah pencurian minyak serta mendorong penghasilan ekonomi.
Petinggi paramiliter itu mengatakan korps militer bekerja sepanjang waktu untuk membendung arus tersebut. Ia menyatakan militer sedang meneliti cara baru untuk memantau dan melindungi pipa saluran minyak, terutama penggunaan teknologi dan perangkat canggih untuk melacak pelaku pengrusakan.
Mencuri bahan bakar dari pipa saluran minyak atau mengambil minyak dari truk tangki minyak yang mogok sangat umum di Nigeria. Nigeria merupakan produsen utama minyak di Afrika.
Namun salah penanganan dan korupsi juga telah melanda sektor perminyak, sehingga mengakibatkan kekurangan kronis bahan bakar. Beberapa tahun belakangan terjadi serangkaian ledakan pipa saluran, dan masing-masing menewaskan puluhan orang. Hampir 300 orang terbakar hingga tewas di Lagos pada Desember 2006 saat mereka mengambil minyak dari pipa saluran yang dirusak.