Rabu 24 Jun 2015 14:06 WIB

Lebanon Bersumpah Selidiki Dugaan Kekerasan pada Tahanan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Kondisi tahanan di sebuah penjara Lebanon.
Foto: Al Jazeera
Kondisi tahanan di sebuah penjara Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Dalam Negeri Lebanon menjanjikan penyelidikan penuh setelah munculnya video yang menunjukkan penjaga melakukan pemukulan dan menendang tahanan di penjara Roumieh.

Nihad Mashnooq menjanjikan itu saat ia mengunjungi penjara pada Selasa (23/6), menyusul kerusuhan terkait kondisi di sana.

Al Jazeera melaporkan pada Rabu (24/6), Mashnooq bersumpah mengadili penjaga. Mashnooq mengatakan kepada wartawan dua penjaga yang wajahnya terlihat dalam rekaman itu telah ditangkap dan diserahkan ke jaksa militer.

"Saya mengutuk pelanggaran ini dan tidak akan berhenti mengejar kasus ini untuk keduanya. Hasil investigasi dan keputusan mereka akan diumumkan ke publik dan tidak akan dirahasiakan," katanya.

Kerusuhan di dalam penjara Roumieh pada Selasa, menuntut konsesi dan kondisi kehidupan yang lebih baik. Para tahanan merusak beberapa sel dan melukai sesama narapidana dalam aksi protes mereka. Sebuah pasukan keamanan elit dikirim untuk meredakan kerusuhan.

Dari video yang bocor ke publik menunjukkan sebuah ruangan penuh tahanan yang dipreteli pakaiannya oleh penjaga. Dalam satu klip, tahanan tergeletak di lantai disiram air, ditelanjangi dengan tangan terikat di belakang punggungnya. Kasus ini membawa ke permukaan isu penyiksaan, pelecehan dan penganiayaan tahanan yang ditahan atas tuduhan terorisme di Lebanon.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Aljazirah, saat di Roumieh narapidana Fayez Abadan mengatakan pemukulan, perlakuan kejam adalah praktik sehari-hari di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement