Rabu 24 Jun 2015 17:15 WIB

Cina Tutup 832 Laman Diduga Pesan Antar Narkoba

Narkotika (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Narkotika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina menutup 832 laman yang diduga memuat logistik layanan pesan antar narkoba secara terselubung. Tindakan itu sebagai bagian dari upaya meminimalkan kejahatan narkoba melalui internet.

"Sejak April tahun ini, kami telah menutup 832 laman yang memuat berbagai informasi layanan logistik, pesan antar narkoba, baik dari domestik maupun mancanegara," kata Wakil Komisioner Komisi Nasional Pengendalian Narkotika (National Narcotics Control Commission/NNCC) Cina Liu Yuejin dalam jumpa wartawan di Beijing, Rabu (24/6).

Ia menuturkan perkembangan industri logistik yang semakin pesat, termasuk dalam layanan pengantaran telah dijadikan para pelaku tindak kejahatan narkoba sebagai sarana perdagangan barang terlarang tersebut.

"Penyaluran narkoba melalui internet telah mencakup komunikasi online, pembayaran melalui bank, dan layanan antar," ungkap Liu Yuejin.

Dengan populasi 1,4 miliar dan 632 juta orang yang kerap melakukan aktivitas online, Cina menjadi pasar yang tidak bisa dilewatkan, termasuk disalahgunakan untuk perdagangan narkoba. Pada Desember 2014, aparat keamanan Tiongkok telah melakukan tindakan tegas terhadap pelaku tindak kejahatan narkoba berbasis internet.

"Ada tujuh kasus utama dalam bulan tersebut, melibatkan 100 percakapan melalui layanan pesan singkat QQ.com, dan menutup 2.000 akun QQ.com dengan 717 tersangka dari 31 provinsi di Cina dengan melibatkan warga negara Jepang, Korea Selatan dan Singapura," ujar Liu Yuejin.

Para pelaku kejahatan narkoba melakukan komunikasi melalui layanan pesan singkat, pembayaran online dan kesepakatan jual beli secara online, termasuk pembelian sejumlah bahan-bahan kimia bagi narkoba sintetis dengan berkedok bahan kimia untuk keperluan industri.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement