Kamis 25 Jun 2015 10:20 WIB

Wisatawan-Pasien Muslim di Pakistan Disarankan tak Berpuasa

Rep: c08/ Red: Esthi Maharani
Seorang warga Pakistan mendinginkan diri di sungai di Islamabad.
Foto: indian express
Seorang warga Pakistan mendinginkan diri di sungai di Islamabad.

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI - Ulama terkemuka di Pakistan Tahir Ashrafi menyarankan para wisatawan Muslim dan pasien yang sedang dirawat di rumah sakit untuk tidak berpuasa. Alasannya, suhu di Karachi, Pakistan, yang sangat ekstrem. Pada siang hari, suhu bisa mencapai 45 derajat celsius.

"Kami (ulama) tengah menyoroti kondisi alam yang terjadi di Karachi dengan suhu udara yang sangat ekstrem, kami imbau terutama kepada wisatawan dan pasien untuk tidak berpuasa karena bisa membahayakan nyawa,” kata Tahir, dikutip dari Onislam.net, Kamis (25/6).

Tahir menyebut imbauan yang dilakukan oleh para ulama ini mempunyai dasar yang kuat secara agama karena jelas tertera di dalam Alquran. Dalam Alquran, lanjut dia, disebut pasien dan para musafir berisiko jatuh sakit bila berpuasa. Apalagi, kata dia, wilayah Karachi yang sedang dilanda suhu yang sangat membahayakan nyawa bagi siapa pun.

Suhu panas yang melanda Karachi sudah menelan korban jiwa sebanyak 780 orang. Kebanyakan karena sengatan matahari yang sangat terik. Di Rumah Sakit terbesar di Karachi ada lebih dari 3.000 pasien yang tengah menjalani perawatan medis karena serangan sinar ultraviolet secara berlebihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement