Kamis 25 Jun 2015 23:10 WIB

Situs Silk Road Ditutup, Pasar Gelap Narkoba Online Justru Meningkat 100%

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Jumlah penjual narkoba di internet meningkat sekitar 30% dan 100% meskipun situs jual beli narkoba 'Silk Road' telah ditutup dan pemiliknya Robert Ulbricht telah dipenjarakan.

Sejak situs Silk Road ditutup dua tahun lalu, puluhan situs pasar gelap baru yang menjual kokain, ekstasi, ganja, obat-obatan dan banyak obat lainnya yang berbondong-bondng mengisi kekosongan pasar gelap di internet.
 
Demikian dikatakan peneliti dari Universitas Curtin,  Dr Steve Bright. "Ada peningkatan sekitar 30-50  persen per tahun jika Anda hanya melihat pasar individu," katanya baru-baru ini.
 
"Namun, jika Anda menambahkan semua pasar baru, tentu saja dengan turut mengasumsikan di setiap pasar ada orang berbeda yang menjual, tidak berlebihan jika dikatakan peningkatannya mencapai  100 atau 200 persen sejak situs Silk Road ditutup," katanya.
 
Menurut Dr Bright dengan banyaknya pasar gelap narkoba di internet ini semakin memudahkan akses pengguna pada narkoba.
 
"Saat ini 1 dari 10 pengguna narkoba memilih membeli narkoba di internet karena penjual saling bersaing menarik pelanggan baru."
 
"Mereka menggunakan strategi pemasaran tradisional, seperti beli satu, gratis satu..atau beli 1 gram metamfetamine dan dapatkan 10 diazepam gratis,"
 
Penulis dan wartawan musik, Andrew McMillen adalah salah satu dari banyak orang Australia yang  menggunakan situs itu tetapi hanya satu dari sedikit yang bersedia berbicara secara terbuka tentang transaksinya di situs pasar gelap baru itu.
 
"Berbagai zat tersedia:. Stimulan, narkoba psychedelics seperti LSD, MDMA, atau dikenal sebagai ekstasi seperti yang dikenal dalam bentuk pil dan saya telah mencoba banyak jenis narkoba," katanya pada program 7.30 ABC. 
 
McMillen mengaku dia sekarang telah berhenti membeli narkoba di internet, tapi meyakini kalau ada banyak orang yang masih berani mengambil resiko bertransaksi narkoba online.
 
"Kita meembicarakan soal ratusan surat per hari, tentu saja dalam hitungan minggu pasti ada ribuan benda terlarang yang dikirimkan melalui sistem pos Australia, baik itu dari penjual di luar negeri maupun penjual domestik  di Australia," katanya.
 
Lembaga yang memimpin penegak hukum Australia menanggulangi narkoba di pasar gelap internet yakni Layanan Beacukai dan Perlindungan Perbatasan (ACBPS) menolak permintaan wawancara ABC, namun dalam sebuah pernyataan kepada 7.30,  Juru bicara lembaga ini mengakui kenaikan situs pasar gelap baru tersebut.
 
"Pasar gelap narkoba online atau Darknet masih terus beroperasi dan jumlah daftar dan pasarnya kemungkinan telah berkembang, demikian juga dengan daftar insiden penipuan, kegagalan pasar dan kerugian Bitcoin.
 
"Di mana pembeli dan penjual yang sebelumnya merasa takut ditipu oleh satu sama lain, sekarang mereka menghadapi resiko uang mereka dicuri oleh orang yang menyediakan kegiatan perdagangan ilegal mereka."
 
Bea Cukai mengatakan pihak intelijen juga berupaya menangkap pihak pengguna situs pasar gelap narkoba ini.
 
"ACBPS bekerja bersama lembaga mitra kami untuk mengatasi masalah ini, termasuk Polisi Federal Australia dan polisi negara bagian / wilayah.
 
"Kolaborasi ini menghasilkan penetapan sasaran operasi yang strategis dan meningkatkan upaya penyelundupan impor ilegal."
 
"Kerja sama ini juga menciptakan jaringan intelejen global tentang penjual dan pembeli  yang dikenali," kata juru bicara itu.
 
 
 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement