Jumat 26 Jun 2015 01:20 WIB

Armada Kapal Tujuan Gaza Disabotase

Rep: C13/ Red: Julkifli Marbun
Kapal bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Gaza (ilustrasi)
Foto: muslimdaily.net
Kapal bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Gaza (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSLAEM -- Sebuah armada kapal laut denga tujuan destinasi wilayah Gaza telah disabotase. Mantan warga Israel, Dror Feiler menduga kapal laut Swedia dengan nama 'Marianne' telah disabotase oleh sejumlah pihak yang tidak dikenal.

Feiler menerangkan, sekelompok orang tidak dikenal telah menyabotase kapal Marianne pada Kamis (25/6) pagi waktu setempat. Menurutnya, penyabotasean ini jelas dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya. "Kalau kapal ini berlayar dengan kondisi sekarang jelas kami akan tenggelam di tengah laut," ujar Feiler seperti dilansir Haaretz, Jumat (26/6).

Menurut Feiler, penyabotasean ini terencana dan sudah dilakukan pada malam hari sebelum kondisi kapal tersebut diketahuinya di Kamis pagi. Dia berpendapat, terdapat seseorang yang masuk ke bawah kapal di malam hari. Menurutnya, orang tersebut telah sengaja merusak baling-baling armada kapal laut.

Feiler menilai, pengrusakan kapal Marianne ini serupa dengan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya. Dalam hal ini, kata dia, yakni pengrusakan kapal laut pada 2011 lalu.

Feiler sendiri merupakan seorang pria kelahiran Israel yang berusia 64 tahun.  Dia juga adalah seorang aktivis yang saat ini sedang melakukan perjalanan dengan 18 aktivis lainnya.

Dia dan para aktivis lainnya telah berlayar dari Swedia dengan menggunakan kapal Marianne sejak enam minggu yang lalu. Mereka semua akan menuju Gaza yang diperkirakan akan tiba tiga hari kemudian jika kapal tersebut tidak mengalami pengrusakan.

Dengan rusaknya kondisi armada tersebut, Feiler mengaku akan tetap meneruskan perjalannya menuju Gaza. Menurutnya, dia bersama aktivis lainnya akan menggunakan perahu nelayan setempat. Untuk itu, dia menegaskan bahwa pengrusakan kapalnya itu jelas tidak bisa mempengaruhi keinginan kuat mereka untuk bisa tiba di tempat tujuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement