REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak kecil biasa terjadi di AS, demikian laporan yang berjudul Human Rights Record of the United States in 2014, yang disiarkan pada Jumat (26/6).
Menurut data dari Departemen Kehakiman AS, perkiraan jumlah peristiwa kekerasan dalam rumah tangga tersebut per tahun mencapai 960 ribu, dan perempuan merupakan 85 persen korban kekerasan dalam rumah tangga, kata laporan itu yang dikeluarkan oleh Kantor Penerangan Dewan Negara Cina.
Rata-rata, tiga perempuan di AS dibunuh oleh pasangan mereka setiap hari, dan empat perempuan serta tiga anak kecil meninggal setiap hari akibat pelecehan, kata laporan tersebut.
Laporan itu juga mengungkapkan diskriminasi yang dihadapi perempuan di tempat kerja, demikian laporan Xinhua. Hampir dua-pertiga pekerja dengan upah minimum adalah perempuan, dan rata-rata perempuan dibayar 77 sen per setiap dolar, lebih rendah dengan yang diberikan kepada lelaki.
Sebenarnya dalam setiap kategori setiap pekerjaan, rata-rata perempuan menghasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan yang diperoleh kaum lelaki. Bahkan, dalam perkejaan dengan bayaran rendah yang cenderung didominasi oleh perempuan, seperti perawat, lelaki memperoleh bayaran lebih besar, kata laporan itu.