REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin pada Kamis (25/6) membahas situasi di Timur Tengah dan Ukraina dalam percakapan telepon.

Gedung Putih dalam pernyataan mengatakan kedua pemimpin itu membahas situasi yang makin berbahaya di Suriah. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya persatuan yang berlanjut di kalangan negara besar dunia dalam pembicaraan yang berlangsung mengenai program nuklir Iran.

Gedung Putih menyatakan percakapan telepon tersebut digagas oleh Putin. Sementara tenggat 30 Juni mendekat, kelompok P5+1, yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina, Rusia dan Jerman melancarkan upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan menyeluruh dengan Iran mengenai program nuklir Iran.

Mengenai masalah Ukraina, Obama kembali menyampaikan perlunya bagi Rusia untuk melaksanakan komitmennya berdasarkan Kesepakatan Minsk, yang dicapai pada Februari, termasuk penarikan semua perlengkapan dan tentara Rusia dari Ukraina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika