Jumat 26 Jun 2015 20:35 WIB

Tak Nafsu Makan, Ular Piton Raksasa di Perth Jalani CT Scan

Red:
Cuddles, si piton raksasa, dibawa ke Universitas Murdoch untuk menjalani tes CT scan
Foto: Perthh Zoo
Cuddles, si piton raksasa, dibawa ke Universitas Murdoch untuk menjalani tes CT scan

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Seekor ular piton raksasa dilipat menjadi dua dan dimasukkan ke dalam pemindai atau alat CT scan oleh petugas kebun binatang Perth. Tindakan ini dilakukan untuk untuk mencari tahu penyebab  hewan seberat 46 kilogram ini tak memiliki nafsu makan.

"Cuddles," ular piton sepanjang lima meter, dipindahkan ke Rumah Sakit Hewan Universitas Murdoch untuk menjalani CT scan belum lama ini. Ular ini memiliki harapan hidup 25 tahun dan Cuddles diperkirakan telah hidup lebih lama dari itu. Kebun Binatang Perth menyebut usianya sekitar 28 tahun.

Meskipun bukannya tak biasa bagi ular untuk makan lebih sedikit selama musim dingin, Kebun Binatang Perth merasa bahwa-mengingat usia sang piton- hal yang penting untuk melihat lebih dekat penyebabnya.

Dokter hewan senior di Kebun Binatang Perth, Simone Vilati, mengatakan, tes standar yang digunakan untuk kebanyakan hewan lainnya tak selalu efektif pada makhluk besar seperti Cuddles.

"Sangat sulit untuk melakukan diagnosa pada ular seukuran dan sekuat ini, jadi kami sedang mencari cara untuk mendapatkan informasi sebanyak yang kami bisa, secepat kami bisa," ujarnya baru-baru ini.

"Pemindaian tubuh secara penuh tampaknya menjadi cara terbaik," tambahnya.

Penjaga kebun binatang memasukkan Cuddles ke dalam bak plastik, sebelum membawanya ke Universitas Murdoch, di mana staf rumah sakit telah menyiapkan ruangan khusus.

"Dokter anestesi menghabiskan banyak waktu dengan banyak pemanas dan lampu panas menyesuaikan suhunya. Sangat penting untuk menjaga agar reptile tetap hangat ketika Anda membius mereka, sehingga obat bekerja dengan baik,” jelasnya.

Ia lantas berujar, "Karena mereka berdarah dingin, jika Anda tak menempatkan mereka pada suhu udara yang panas, semua proses selular mereka mati dan obat tak bekerja dalam cara yang bisa diprediksi."

Prosedur ini berlangsung selama sekitar satu jam setengah, dengan staf kebun binatang dan rumah sakit melipat Cuddles menjadi 2 untuk memasukkannya ke dalam alat CT scan seharga 180 ribu dolar (atau setara Rp 1,8 miliar).

Dr Shona Reese dari Universitas Murdoch mengatakan, logistik untuk Cuddles sungguh menantang.

"Ini bukan ular pertama yang kami tangani, tapi pasti yang terbesar," sebutnya.

Cuddles pulih dari prosedur anestesi dan telah dipindahkan kembali ke kandangnya di Kebun Binatang Perth, di bawah pengawasan penjaganya, yang sedang menunggu hasil pemindaian.

Simone mengatakan, ia berharap akan ada kabar baik bagi satu-satunya ular piton di Kebun Binatang Perth ini.

"Akan sangat baik jika ternyata hasilnya tak serius. Jika kami tak menemukan apa-apa dari proses CT scan, kami akan senang," harapnya.

Cuddles awalnya dibuang di kebun binatang Tooronga, Sydney, oleh pemilik illegal-nya, sebelum dipindahkan ke Perth.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement