REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Angin laut membuat suhu di Pakistan lebih rendah, Jumat (26/6). Kondisi tersebut meringankan gelombang panas yang menewaskan lebih dari 1.150 orang selama bulan Ramadhan.
"Pada hari Jumat setidaknya 1.150 orang tewas di rumah sakit yang dikelola pemerintah," kata Anwar Kazmi dari Edhi Foundation, sebuah badan amal pribadi yang menjalankan jaringan ambulans dan rumah duka.
Dilansir Reuters, Jumat (26/6), panas yang ekstrim hingga 44 derajat Celsius, merupakan suhu terpanas sejak 1981. Kondisi tersebut bertepatan dengan gangguan listrik dan memicu kritik tajam dari pemerintah berpenduduk 20 juta orang itu.
Menurut Direktur National Weather Forecasting Centre, Mohammad Hanif, suhu harian saat ini sekitar 36 derajat Celsius. Gelombang panas di Pakistan telah terjadi sejak akhir pekan lalu dan terus menyumbang korban tewas yang telah sakit di rumah sakit.