Sabtu 27 Jun 2015 09:17 WIB

Pascapenembakan, Tunisia Tutup 80 Masjid

Jendela di hotel Imperiale Marhaba berlubang akibat tembakan senjata yang diarahkan ke penghuni hotel di Sousse, Tunisia, Jumat (26/6).
Foto: Reuters
Jendela di hotel Imperiale Marhaba berlubang akibat tembakan senjata yang diarahkan ke penghuni hotel di Sousse, Tunisia, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- Pemerintah Tunisia dalam waktu satu pekan berencana menutup 80 masjid yang berada di luar kontrol pemerintahan. Penutupan dilakukan untuk menutup jalur penghusutan, sebagai akibat serangan yang terjadi di sebuah hotel di Sousse, Jumat (26/6).

Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengatakan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (27/6), akan melakukan penutupan sekitar 80 masjid.

Pengumuman pemerintah itu muncul tak lama setelah seorang pria menembakkan peluru ke sebuah resor penuh turis, di Kota Sousse, bagian selatan ibu kota. Sejak Tunisia mencoba mengusir Zine El-Abidine Ben Ali, pada 2011, Tunisa berusaha untuk mengendalikan pergerakan Islam yang ultrakonservatif di negaranya. 

Penembakan yang terjadi bulan Ramadhan itu menewaskan 39 orang, termasuk warga negara Inggris, Jerman, dan Belgia. Ketika itu para korban sedang bersantai di kawasan pantai hotel. Serangan ini diklaim dilakukan oleh Islamic State.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement