Sabtu 27 Jun 2015 21:30 WIB

Delapan Warga Inggris Tewas di Serangan Tunisia

Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Foto: REUTERS/Chris Radburn/ca
Perdana Menteri Inggris David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan, negaranya harus siap menerima kenyataan jika banyak dari warga negaranya yang tewas dalam serangan di loka wisata pantai Tunisia.

Pihak berwenang Tunisia mengenali delapan warga Inggris di antara 38 korban tewas pada Jumat (26/6). Ini adalah insiden dengan korban warga Inggris terbanyak sejak pemboman di London pada 7 Juli 2005, ketika 52 orang tewas.

"Saya takut bahwa publik Inggris harus siap untuk fakta bahwa banyak dari mereka yang tewas adalah warga Inggris," kata Cameron dalam pidato televisi dari kediamannya di Downing Street.
 
"Mereka adalah turis yang tidak bersalah, bersantai dan menikmati waktu bersama teman-teman dan keluarga mereka. Seperti korban di Prancis dan Kuwait kemarin, mereka tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun," katanya.
 
Cameron menyebut, teroris membunuh karena mereka menentang orang dan negara-negara yang bersikap mendukung toleransi perdamaian dan demokrasi di mana pun mereka berada di dunia. "Tapi teroris ini tidak akan berhasil," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement