REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengumumkan pembatasan keamanan setelah serangan di sebuah resor liburan yang menewaskan 38 orang.
Dikutip dari BBC, Sabtu (27/6), dia mengatakan tentara akan diterjunkan di situs-situs arkeologi dan resor. Sekitar 80 masjid diduga menyebarkan kebencian akan ditutup dalam satu pekan.
Sebanyak 15 korban tewas dalam serangan Jumat (26/6) di dekat Sousse adalah warga Inggris. Pelaku penembakan ditembak mati. Dia diidentifikasi sebagai Seifeddine Rezgui, seorang mahasiswa.
Serangan tersebut merupakan serangan besar kedua di Tunisia sejak Maret dimana militan menewaskan 22 orang di Museum Bardo.
Sebagian besar turis di hotel yang terpengaruh serangan Jumat telah meninggalkan Tunisia atau menunggu penerbangan khusus. Namun, ada pula sejumlah wisatawan yang akan melanjutkan liburan mereka.