REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Serangan ISIS di sebuah pabrik gas di Prancis menuai kecaman petinggi Uni Eropa. Prancis, Spanyol, dan Inggris pun meningkatkan keamanan mereka pasca itu.
Serangan yang terjadi di sebuah pabrik gas di kota Saint-Quentin-Fallavier, di tenggara Perancis, Jumat (26/6) itu, dikecam banyak pihak, termasuk Gedung Putih.
Gedung Putih menyebut kejadian itu sangat tak berperikemanusiaan. ''Kami berduka untuk semua korban atas serangan teroris ini,'' kata Perdana Menteri Inggris David Cameron seperti dikutip AFP, Sabtu (27/6).
Konselor Jerman Angela Merkel mengatakan, serangan ini menunjukkan tantangan tersendiri yang harus dihadapi Uni Eropa atas terorisme.
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang terjadi beberapa hari sebelum ulang tahun mereka yang pertama.