REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid telah mengumumkan keamanan ketat setelah serangan terhadap sebuah resort liburan di pantai Tunisia, Jumat (26/6) lalu.
Berdasarkan pemberitaan BBC, Essid mengatakan tentara cadangan akan dikerahkan untuk mengamankan situs purbakala dan ressort.
Dalam serangan pada Jumat lalu, 38 orang diantaranya tewas. Sebanyak 15 korban berasal dari warga negara Inggris.
Serangan yang datang dari seorang tak dikenal akhirnya tewas ditembak mati. Kemudian ia diidentifikasi, Seifeddine Rezgui, seorang mahasiswa yang sebelumnya tidak diketahui pihak berwenang.
Selain itu, dalam proses identifikasi, satu korban berasal dari Belgia, dan satu lainnya berasal dari Jerman. Tak hanya itu, satu warga negara Republik Irlandia juga dipastikan tewas dalam serangan tembakan Tunisia.