REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Ribuan keluarga Inggris yang ketakutan kembali ke rumah mereka dari Tunisia, Sabtu (27/6). Kepulangan besar-besaran tersebut diatur oleh perusahaan wisata Inggris.
Dilansir Daily Mail, pesawat-pesawat yang kosong dari Inggris bergantian lepas landas untuk mengangkut warga Inggris yang trauma. Sejumlah bus yang mengangkut para wisatawan dikawal polisi bersenjata dari hotel menuju bandara di wilayah Sousse.
Ruang tunggu keberangkatan sangat padat hingga menyebabkan ratusan penumpang harus menunggu di luar.
Diperkirakan sekitar 2.500 warga Inggris berlibur di Tunisia. Gelombang kepulangan mereka kemungkinan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Ini pertama kalinya saya liburan dan saya takut nyawa saya terancam," ujar seorang wisatawan Matthew Price yang telah tiga kali mengunjungi Tunisia.
Sekitar 15 warga Inggris tewas dalam penembakan yang dilakukan Abu Yahya al-Qayrawani (23 tahun).