Ahad 28 Jun 2015 15:23 WIB

Australia Selidiki Kabar Teroris Khaled Sharrouf Selamat dari Serangan Drone

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Badan keamanan Australia tengah menyelidiki kabar yang menyebutkan teroris Khaled Sharrouf berhasil selamat dari serangan bom drone Amerika Serikat di Suriah.

Seseorang yang dekat dengan keluarga Khaled Sharrouf sebelumnya memberikan keterangan pada program 7.30 ABC kalau serangan drone AS telah menewaskan Sharrouf dan rekannya sesama teroris yang berkewarganegaraan Australia Mohammad Elomar.
 
Sumber lain yang juga dekat dengan keluarga teroris itu menyebutkan kalau mereka diberitahukan kalau Sharrouf dan Elomar terbunuh dalam serangan drone.
 
Namun laporan di Surat Kabar News Corp hari ini (28/6) menyebutkan kalau Sharrouf  berhasil selamat dalam serangan tersebut.  Sharrouf dan Elomar pergi ke Suriah dan kemudian ke Irak pada tahun 2013, Sharrouf menggunakan paspor saudara laki-lakinya untuk berangkat meninggalkan Australia.
 
Mereka menjadi perhatian global tahun lalu ketika sejumlah foto beredar di internet menunjukan keduanya tengah memegang penggalan kepala tentara pro Pemerintah Suriah.
 
Sharrouf menjadi tokoh yang dicari otoritas Australia atas perannya dalam dugaan penembakan pejabat Irak di luar Kota Mosul. Sementara materi yang diunggah Elomar di media sosial mengindikasikan kalau dia merupakan sosok yang populer dan penting dikalangan warga Australia yang hendak berperang dengan ISIS.
 
Jika kabar tewasnya kedua tokoh ini berhasil dikonfirmasi maka ini akan menjadi kabar gembira yang ditunggu otoritas keamanan Australia yang meyakini keduanya tengah berusaha kembali ke Australia untuk berkomunikasi dan membujuk warga muslim Australia ergi ke Suriah dan berperang di Irak dibawah bendera ISIS.
 
Surat peringatan dari Kepolisian Australia terkait kedua tokoh ini diterbitkan tahun lalu, namun keduanya sudah lama menyatakan keinginannya untuk meninggal di medan pertempuran di Timur Tengah. Kecil peluang keduanya hendak kembali ke Australia dengan risiko tertangkap.
 
Awal tahun ini Sharrouf dan Elomar juga dituduh memperbudak perempuan dari komunitas agama minoritas Yazidi di Irak.
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement