REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tahanan kedua yang melarikan diri di New York, David Sweat, telah ditembak dan ditangkap kembali di dekat perbatasan Kanada, demikian laporan media lokal pada Ahad (28/6).
Sweat (34) ditembak dan dilukai oleh petugas hukum di Kota Kecil Constable, yang berada di perimeter daerah pencarian, kata CBS dengan mengutip sumber yang mengatakan ia dibawa ke Alice Hyde Medical Center di Malone.
Tak ada petugas yang cedera operasi penangkapan itu. ABC News yang mengutip Sheriff Clinton County Dave Favro melaporkan, belum jelas seberapa parah luka Sweat, tapi ia mendapat perawatan medis. Sejumlah petugas telah mencari buron tersebut di hutan lebat yang dipenuhi rawa di New York, tempat rekan Sweat, Richard Matt, ditembak hingga luka parah sehari sebelumnya.
Pihak berwenang menduga Sweat berusaha menerobos perbatasan Kanada, kata beberapa pejabat.
Matt (48), yang melarikan diri bersama Sweat, ditembak dan tewas oleh satu tim patroli perbatasan pada Jumat sore (26/6) di New York, cuma 50 mil dari penjara, setelah ia terlihat oleh seorang petugas hukum di dalam hutan.
Telah lebih dari tiga pekan setelah kedua tahanan itu melarikan diri dari Clinton Correctional Facility, penjara dengan pengamanan maksimum di New York. Itu adalah untuk pertama kali tahanan melarikan diri dari penjara tersebut selama lebih 100 tahun sejarahnya.
Dua pekerja penjara, Joyce Mitchell, pegawai sipil penjara, dan penjaga penjara Gene Palmer-- dituduh memiliki hubungan dengan larinya tahanan tersebut. Menurut polisi, Sweat menjalani hukuman penjara seumur hidup tanpa pengampunan setelah ia mengakui bersalah atas kasus Pembunuhan Tingkat Pertama setelah ia menyebabkan tewasnya Wakil Sheriff Broome County pada 4 Juli 2002.
Matt menjalani hukuman 25 tahun penjara setelah pengakuannya di Niagara County atas tiga pembunuhan, tiga kasus penculikan, dan dua kasus perampokan setelah ia menculik seorang lelaki korban dan mengakibatkan kematiannya dengan memukulinya pada 1997.