Senin 29 Jun 2015 17:00 WIB

Fahd Suliman, Warga Arab Saudi Pelaku Bom Bunuh Diri di Kuwait

Rep: Ratna Ajeng T/ Red: Erik Purnama Putra
Pelaku serangan bom bunuh diri di Kuwait, Fahd Suliman Abdul Muhsen al Qabaa.
Foto: Telegraph.co.uk
Pelaku serangan bom bunuh diri di Kuwait, Fahd Suliman Abdul Muhsen al Qabaa.

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Kuwait telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di masjid adalah seorang pria Arab Saudi. Pelaku bom bunuh diri diketahui setelah supir yang membawanya ditahan pada Ahad (28/6).

Pemerintah memfokuskan penyelidikan pada kelompok radikal di Kuwait dengan Arab Saudi. Kementerian Dalam Negeri Kuwait melaporkan pelaku bernama Fahd Suliman Abdul Muhsen al Qabaa.

Dilaporkan Reuters, Fahd tiba di bandara Kuwait saat fajar, Jumat (26/6). Setelah beberapa jam tiba dia langsung meledakkan rompi bahan peledak di masjid Imam al Sadeq Kuwait City.

Sebelumnya ISIS mengunggah klip audio bahwa pihaknya telah menjadi pelaku bom bunuh diri. Mereka mengkritik Muslim Syiah yang berada di Kuwait.

Sementara itu Kementrian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan Fahd keluar negeri tanpa sepengetahuan pihak keamanan. Dia berangkat ke Kuwait tidak dari Arab Saudi, tetapi dari Bahrain, Kamis (25/6).

Kuwait berkeyakinan dia tidak bekerja seorang diri. Pihaknya saat ini telah menyelidki jaringan yang bekerjasama dengannya.

Pasukan ISIS di Arab Saudi mengaku telah bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid dnegan 2000 jamaah. Serangan di Kuwait adalah satu satu dari serangan di tiga benua di hari yang sama.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement