REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas insiden ledakan bom mobil dekat rumah sakit militer di Sanaa. ISIS mengatakan insiden yang menewaskan sedikitnya 10 orang tersebut sebagai bentuk pembalasan untuk Houthi.
Aljazirah melaporkan, dalam sebuah pernyataan yang diposting online pada hari Senin (29/6), ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil yang juga melukai 20 orang lainnya. Kelompok itu mengatakan telah menargetkan daerah tersebut untuk "balas dendam bagi umat Islam terhadap murtad Houthi".
Saksi Yehia Ali mengatakan, ia mendengar ledakan keras pada sekitar pukul 11.30 waktu setempat. "Kami keluar untuk melihat apa yang terjadi dan rumah rusak," kata Ali.
Ia menambahkan ledakan berasal dari mobil yang telah terparkir di lokasi tersebut sejak pukul 20.00 waktu setempat. Namun tak ada yang memperhatikan hal itu menurutnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
