REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Kelompok P5+1 yang terdiri dari dewan keamanan PBB (AS, Prancis, Rusia, Inggris dan Cina) beserta Jerman kembali melakukan perundingan nuklir dengan Iran. Putaran ini mungkin berhasil mencapai satu kesepakatan.
Setelah hampir satu dekade diplomasi internasional, negosiator bekerja melampaui batas waktu yang ditargetkan Selasa (30/6) ini. Mereka berusaha mencapai kesepakatan akhir, yang akan mengekang aktivitas nuklir Iran selama satu dekade ke depan. Kelompok itu itu juga mencabut sanksi keuangan yang diterima Iran.
Namun kendala berarti masih tetap ada. Iran mengatakan tidak akan mengizinkan inspektur untuk mengunjungi situs militer dan mewawancarai ilmuwan mereka. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei juga tidak setuju dengan inspeksi tersebut.
Pemerintah bahkan memberlakukan undang-undang pekan ini melarang akses tersebut. Khamenei juga mengatakan bila ia ingin semua sanksi ekonomi dicabut setelah kesepakatan ditandatangani.
Sementara itu, kekuatan dunia harus menyusun formula di antara mereka sendiri untuk dengan cepat kembali menjatuhkan sanksi jka Iran melanggar kesepakatan tersebut.