Rabu 01 Jul 2015 06:06 WIB

Lebih Lambat Satu Detik tak Pengaruhi Aktivitas Harian

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Anak menunggu waktu berbuka puasa/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Anak menunggu waktu berbuka puasa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari terakhir Juni atau bertepatan dengan 30 Juni berakhir lebih lambat satu detik. Penjaga Waktu Internasional menetapkan detik di jam terakhir (30/6) akan terhitung 61 detik.

Ini dilakukan untuk mengimbangi rotasi bumi yang sedikit lebih lambat. Namun lambatnya pergantian hari yang hanya satu detik ini tidak berdampak signifikan pada aktivitas harian.

Meski perubahan waktu ini akan secara otomatis merubah sistem komputer di masa lalu. Sejak tahun 1972 telah ada penambahan detik untuk mensinkroniasikomputer dengan hari bumi secara berkala.

Terakhir kali penambahan detik ini terjadi pada 2012 lalu. Keputusan PBB ini diharapkan tidak akan berpengaruh pada masalah telekomunikasi yang ditanganinya.

Pembacaan aneh tercantum dalam jam pada Selasa (30/6). Biasanya tercantum 23:59:59 namun saat itu terlihat 23:59:60.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement