Rabu 01 Jul 2015 12:14 WIB

AS dan Eropa Minta Libya Sepakati Perjanjian Damai

Perdana Menteri Libya Abdullah Ath-Thinni.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Libya Abdullah Ath-Thinni.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan lima sekutunya dari Eropa menyerukan kelompok-kelompok bersaing di Libya mengesahkan perundingan pimpinan PBB untuk  menyelesaikan krisis yang sedang terjadi di negara itu, Selasa (31/6).

Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan AS mendesak pihak-pihak di Libya menandatangani suatu perjanjian yang diusulkan PBB pada pembicaraan di Maroko dan menyerukan perdamaian.

"Kami mendesak semua pihak di Libya meneken perjanjian politik yang diajukan PBB dalam beberapa hari ke depan," menurut pernyataan bersama dari negara-negara itu.

Parlemen-parlemen yang bersaing di Libya mengadakan pembicaraan di Maroko. Pada Senin, utusan PBB Bernardino Leon mengharapkan mereka akan mengesahkan proposalnya bagi suatu pemerintah persatuan pekan ini setelah mereka gagal melakukan hal itu pada akhir pekan.

Enam negara tersebut mengatakan mereka menyambut baik proposal itu dan mendukung pembentukan sebuah Persetujuan Pemerintahan Nasional.

Libya, yang terjerembab ke dalam kekerasan sejak penggulingan rezim Muammar Gaddhafi pada 2011, memiliki dua parlemen dan dua pemerintahan yang berebut kekuasaan. Satu parlemen berkedudukan di Tripoli dan satu lagi di Tobruk, kota pelabuhan di bagian timur Libya. Masyarakat internasional mengakui parlemen di Tobruk.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement