REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin memastikan tidak ada dampak sama sekali dari fenomena tampak mendekatnya planet Venus dan Jupiter pada kondisi di sekitar kedua planet tersebut atau alam semesta.
"Ini hanya (merupakan) aspek ketertarikan publik dan telah menarik perhatian para pengamat langit," kata Thomas saat dihubungi ROL, Rabu (1/7).
Thomas memastikan kedekatan antara Venus dan Jupiter hanya berdasarkan penampakan saja. Pada kenyataannya secara fisik, jarak kedua planet tidak benar-benar mendekat. "Itu hanyalah jarak ketampakan di langit dan bukannya jarak fisik," jelasnya.
Ia memaparkan, fenomena itu masih wajar dan biasa terjadi. Hal tersebut disebabkan karena posisi Venus dan Jupiter berada pada posisi garis ekliptika. Garis ekliptika adalah jalur lintasan semu matahari di langit.
"Jadi, Venus dan matahari berada pada bidang ekliptika sehingga ada saatnya Venus dan Jupiter mendekat. Demikian juga jika ada planet yang lain yang berada pada posisi berdekatan akan mengalami hal yang sama," jelasnya lagi.
Thomas juga mengoreksi tampak mendekatnya Jupiter dan Venus ini sebagai konjungsi. Menurut Thomas konjungsi biasanya terjadi jika Bumi, objek (planet lain), dan matahari berada dalam satu garis.
"Kalau Bumi, Venus, dan Jupiter berada dalam satu garis dengan matahari, itu baru disebut konjungsi. Memang sekilas fenomena mendekatnya Jupiter dengan Venus nanti malam tampak segaris. Padahal, yang berada dalam satu garis hanya Venus dan Jupiter saja," jelasnya lagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
