Rabu 01 Jul 2015 17:47 WIB

Iran dan 6 Negara Perpanjang Negosiasi Nuklir sampai 7 Juli

Rep: C37/ Red: Djibril Muhammad
Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WINA – Iran dan 6 negara besar dalam negosiasi nuklir sepakat untuk memperpanjang kesepakatan nuklir sementara selama seminggu, sampai dengan 7 Juli. Hal ini dilakukan agar ada waktu lebih untuk menegosiasikan kesepakatan yang komprehensif.

Dilansir dari Reuters, Rabu (1/7), berdasarkan perjanjian sementara yang dicapai pada bulan November 2013 dan dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama, Iran setuju untuk mengambil beberapa langkah untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan terbatas dari sanksi ekonomi menjelang pembicaraan pada kesepakatan akhir.

"The P5 + 1 dan Iran telah memutuskan untuk memperpanjang langkah-langkah di Rencana Aksi Bersama sampai 7 Juli, untuk memungkinkan lebih banyak waktu untuk negosiasi agar mencapai solusi jangka panjang pada masalah nuklir Iran," kata Marie Harf, Senior penasihat untuk komunikasi strategis di Departemen Luar Negeri AS.

The "P5 + 1" adalah negara besar yang bernegosiasi dengan Iran termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat, ditambah Jerman.

Sebelumnya negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Iran yang mereka duga mencari kemampuan untuk membuat senjata nuklir. Teheran mengatakan program nuklirnya adalah program damai.

Negosiasi yang sukses akan membantu meringankan permusuhan antara Iran dan Amerika Serikat yang berlangsung selama beberapa dekade. Namun, banyak sekutu AS di kawasan Timur Tengah, termasuk Israel dan Arab Saudi, yang ragu, seperti juga beberapa kelompok garis keras di Washington dan Teheran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement