REPUBLIKA.CO. JAKARTA -- Bank Indonesia menilai dampak krisis di Yunani terhadap kondisi perekonomian Indonesia relatif tidak besar karena selain sudah dapat diantisipasi juga disebabkan membaiknya fundamental ekonomi domestik.
"Kita lihat sebetulnya dampak Yunani ke Indonesia di saat ini tidak besar, malah Yunani yang sudah makin timbulkan risk on dan risk off dunia, ada unsur price in juga. Negara Eropa percaya kalau dampak Yunani pun dapat diantisipasi," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, Rabu (1/7).
Agus menuturkan selalu mengikuti perkembangan terbaru terkait kondisi perekonomian Yunani dan ia merasa prihatin dengan apa yang terjadi di negara tersebut.
"Kita lihat cukup memprihatinkan karena kewajiban jatuh temponya tidak dapat diselesaikan. Kita lihat tindak lanjutnya seperti apa, referendum atau yang lainnya," ujar Agus.
Agus mengingatkan pentingnya untuk terus memantau dan memperhatikan perkembangan ekonomi dunia seperti normalisasi kebijakan The Fed, pelemahan ekonomi Cina, dan kondisi ekonomi Eropa, serta dampaknya terhadap ekonomi di Tanah Air.
"Ternyata di Indonesia saat ini harus diakui fundamental cukup baik dari dua tahun lalu dan inflasi juga terjaga," kata Agus.
Sebelumnya, pada Selasa (30/6) lalu, Yunani sudah memastikan tidak dapat membayar utang senilai 1,54 miliar euro atau sekitar Rp22 triliun kepada International Monetary Fund (IMF) yang jatuh tempo pada hari tersebut.