Rabu 01 Jul 2015 20:07 WIB

Hampir 1 Miliar Orang di Dunia Buang Air Besar di Tempat Terbuka

UNICEF India telah memulai kampanye untuk menghapuskan aktifitas buang air besar di tempat terbuka.
Foto: Reuters
UNICEF India telah memulai kampanye untuk menghapuskan aktifitas buang air besar di tempat terbuka.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah laporan terbaru yang diterbitkan Badan PBB – yang mengurusi masalah anak- ‘UNICEF’, 1 dari 3 orang di seluruh dunia masih belum memiliki akses ke toilet yang layak.

Kemajuan sanitasi sedikit tak sejalan dengan tujuan pembangunan millennium atau ‘Millennium Development Goals’ (MDGs) yang dicetuskan PBB pada tahun 1990.

MDGs menetapkan target untuk meningkatkan sanitasi dan saluran air di seluruh dunia. Laporan itu mengatakan, hampir 1 miliar orang di dunia buang air besar di tempat terbuka, meningkatkan risiko penyebaran bakteri.

Manajer media UNICEF Australia, Kate Moore, mengatakan, sanitasi yang buruk menyebabkan kematian anak-anak, yang disebabkan oleh penyakit yang tersebar melalui air.

"Kami memiliki masalah dengan menyebarnya penyakit dan resikonya terhadap anak-anak, pihak yang paling rentan dalam situasi ini," sebutnya baru-baru ini.

Sejak tahun 1990, telah ada langkah besar di beberapa area, dengan UNICEF melaporkan bahwa 2,6 miliar orang di dunia telah memperoleh akses ke air minum bersih dalam 25 tahun terakhir.

Tapi wakil ketua Dewan Saluran Air Dunia, Shayne La Combre, mengatakan, kemajuan itu ternyata jauh lebih lambat pada bidang sanitasi.

"Itu membutuhkan kapasitas dan infrastruktur sedikit lebih banyak dan, saya pikir, ini sekarang fokus barunya," utaranya.

Ia menambahkan, "Semakin kita mendapat akses ke air minum segar, semakin kita sekarang perlu untuk memastikan sanitasi berada pada tingkat yang bisa diterima."

Sanitasi yang buruk menyebarkan virus dan bakteri yang menyebabkan kebutaan, diare dan bahkan kematian.

Shayne mengatakan, beberapa warga Australia akan terkejut untuk mengetahui banyaknya warga Aborijin terpencil yang juga tak memiliki sanitasi atau air minum layak.

"Orang-orang berpikir tentang Inggris Victoria, mereka tidak mengerti bahwa penyakit ini masih sangat lazim," utaranya.

"Kami punya komunitas di mana- karena kegagalan untuk memiliki akses ke air minum yang aman- [orang] yang terkena risiko yang sama kami kaitkan dengan negara-negara dunia ketiga," sambungnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-07-01/hampir-1-miliar-orang-di-dunia-buang-air-besar-di-tempat-terbuka/1465086
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement