Kamis 02 Jul 2015 00:27 WIB

Ribuan Demonstran Padati Reli Pro Demokrasi

Rep: c34/ Red: Satya Festiani
Ribuan demonstran di Hong Kong
Foto: BBC
Ribuan demonstran di Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Puluhan ribu orang ambil bagian dalam reli pro-demokrasi di Hong Kong, Rabu (1/7). Reli yang dikenal sebagai "Revolusi Payung" tersebut menandai 18 tahun pengembalian Hong Kong kepada Cina oleh Inggris.

Para pengunjuk rasa berkumpul di bawah terik matahari dan berjalan dari Victoria Park menuju markas pemerintah. Banyak di antara mereka memegang payung kuning, yang dianggap sebagai simbol aksi protes sekaligus alat pertahanan terhadap merica semprot polisi.

Mereka meneriakkan slogan-slogan menghina yang menuntut pengunduran diri pemimpin eksekutif Hong Kong, Leung Chun-ying. Beberapa spanduk bertuliskan seruan hak pilih universal dan kejatuhan Partai Komunis diusung, sementara demonstran lain membawa bendera era kolonial Hong Kong.

Gerakan pro-demokrasi itu dilakukan untuk memperoleh konsesi dari pemerintah Cina. Kampanye tersebut menolak paket reformasi tawaran Beijing yang dianggap sebatas "demokrasi palsu".

Juni lalu, paket reformasi yang didukung Beijing ditolak oleh legislator Hong Kong. Reformasi itu menawarkan warga Hong Kong hak untuk memilih pemimpin mereka untuk pertama kalinya, dengan persetujuan Cina.

"Meskipun reformasi politik telah mengambil banyak upaya dan waktu, pemerintah Hong Kong akan memperkuat pembangunan ekonomi dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat," ujar Leung saat upacara pengibaran bendera untuk menandai perayaan itu, seperti diberitakan Reuters.

Panitia memprediksi jumlah partisipan dalam gerakan itu mencapai 48.000 orang, sementara kepolisian memperkirakan kurang dari 20.000 partisipan. Wartawan BBC di Hong Kong, Juliana Liu, mengatakan protes itu tak sebombastis tahun lalu yang melibatkan 500.000 orang demonstran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement