Kamis 02 Jul 2015 01:20 WIB

Hungaria Sogok Emigran Muda untuk Pulang

Rep: c34/ Red: Satya Festiani
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban
Foto: independent.co.uk
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pemerintah Hungaria membujuk para emigran mudanya untuk kembali pulang. Bahkan, negara menawarkan insentif uang tunai sebesar 100 ribu Forint Hungaria (setara 226 poundsterling atau Rp 4,7 juta) setiap bulan selama satu tahun jika mereka bersedia kembali.

Skema bertajuk "Pulanglah, Anak Muda" itu juga menawarkan tiket penerbangan gratis untuk pemuda Hungaria yang hidup di luar negeri. Pemerintah berharap program itu akan membantu membawa warga muda dan berbakat kembali ke Hungaria.

"Sejak dimulai pada akhir April, sekitar 800 orang telah mengambil tawaran pemerintah itu," ujar Sandor Czomba, Sekretaris Negara Bidang Ketenagakerjaan, seperti yang dikutip dari independent.co.uk.

Minggu ini, sekitar 100 pemuda Hungaria menghadiri open day di London untuk mengetahui lebih lanjut tentang skema itu. Demi masa depan ekonomi Hungaria, politisi berharap bahwa tawaran murah hati mereka akan cukup menarik.

Di sisi lain, sejumlah pandangan mengatakan 226 poundsterling per bulan tidak cukup untuk mendorong kaum muda kembali pulang. Menurut data dari situs Numbeo, sewa rata-rata untuk sebuah apartemen satu kamar tidur di Budapest, ibu kota Hungaria, adalah sekitar 190 poundsterling per bulan.

Banyak negara-negara Eropa Timur, termasuk Hungaria, terkendala akibat para pemudanya yang meninggalkan tanah air untuk mencari pekerjaan dan upah yang lebih baik. Di Hungaria, gaji bulanan rata-rata adalah sekitar 450 poundsterling, angka itu cukup rendah dibandingkan upah  1.600 poundsterling di Inggris.

Awal tahun 2015, Kantor Pusat Statistik Hungaria menemukan bahwa pada tahun 2014 tingkat emigrasi meningkat 46 persen daripada tahun sebelumnya. Angka itu bahkan diperkirakan lebih tinggi karena para emigran yang mayoritas berada di bawah usia 40 tahun itu tidak memberitahu pemerintah ketika meninggalkan negaranya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement