REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Parlemen Inggris telah diminta untuk memberikan otoritas pada militer Inggris untuk melakukan serangan udara terhadap Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Hal tersebut merupakan respon Inggris pasca warganya tewas ditembak di sebuah resor pantai di Tunisia.
Sumber-sumber pemerintahan Inggris menyebut, saat ini Perdana Menteri David Cameron sedang mempertimbangkan untuk meminta parlemen mengesahkan serangan udara pada milisi ISIS yang berada di Suriah. Walaupun keputusan terhadap hal itu belum bisa diambil karena sedang masa reses, namun bisa saja diratifikasi jika ISIS terbukti terlibat dalam serangan di Tunisia beberapa waktu lalu.
Namun, Sekretaris Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan parlemen harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. "Parlemen harus berpikir sangat hati-hati tentang bagaimana mengatasi sebuah khilafah jahat
(ISIS) yang tidak menghormati batas-batas negara," ucapnya, seperti dikutip The Independent, Rabu (1/7).
Seperti diketahui, mayoritas korban tewas pasca penembakan di Tunisia adalah warga Inggris. Ratu Inggris mengirimkan ucapan belasungkawa atas 30 warganya yang tewas, Senin (29/6).