REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Lembaga antikorupsi Malaysia sedang menyelidiki sebuah laporan The Wall Street Journal terkait aliran dana ke rekening pribadi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Laporan menyatakan hampir 700 juta dolar dana masuk ke rekening tersebut.
Juru bicara Komisi Antikorupsi Malaysia, Rohaizad Yaakob mengatakan lembaganya sedang mengkaji hal tersebut. "Jika ada korupsi, kami akan menyelidiki," kata Rohaizad.
Setelah laporan tersebut, ringgit Malaysia jatuh ke level terendah terhadap dolar Amerika Serikat dalam 10 tahun terakhir. Penyelidikan ini menandai pertama kalinya Najib terkait langsung dengan penyelidikan dalam kasus korupsi.
Laporan Wall Street Journal mengutip dokumen dari penyelidikan pemerintah. Laporan menyatakan, ada lima deposito ke rekening Najib. Dua transaksi terbesar senilai 620 juta dan 61 juta dolar AS melalui rantai perusahaan 1MDB pada Maret 2013 selama kampanye pemilu Malaysia.